WikiStock
Bahasa Indonesia
Unduh
Beranda-Berita-

Indeks LQ45 Akan Dikocok Lagi, Ini Saham Yang Layak Masuk Blue Chip

iconTradingView

2024-07-22 08:17

Indeks LQ45 Akan Dikocok Lagi, Ini Saham Yang Layak Masuk Blue Chip
u=2766000063,1836302889&fm=253&fmt=auto&app=138&f=JPEG?w=560&h=421

  Daftar saham di Indeks LQ45 akan kembali dikocok ulang menjelang akhir Juli 2024. Analis prediksi sejumlah saham yang layak masuk kategori saham blue chip tersebut.

  Saham blue chip adalah saham lapis satu di lantai bursa yang telah berpengalaman dan memiliki fundamental kuat. Saham blue chip biasanya juga memiliki nilai kapitalisasi pasar besar, mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.

  LQ45 terdiri dari 45 saham yang biasanya berkapitalisasi pasar terbesar dibandingkan kompetitor. Mulai tahun 2024 ini,PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi atas konstituen indeks LQ45 setiap tiga bulan.

  Konstituen indeks LQ45 saat ini akan berakhir pada 31 Juli 2024.Biasanya, pengumuman hasil evaluasi akan disampaikan di pekan terakhir.

  Kiwoom Sekuritas Indonesia memproyeksikan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan menyusul induk usahanya, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) untuk masuk ke dalam indeks papan atas di BEI untuk periode Agustus-November 2024.

  Head of Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan selain ADMR, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) juga berpotensi kembali ke indeks LQ45.

  Keduanya berpotensi menjadi kandidat konstituen LQ45 2024 berdasarkan frekuensi transaksi, kinerja keuangan dan kapitalisasi pasar yang disesuaikan dengan free float, kata dia kepada Kontan, Minggu (21/7).

  Berdasarkan data RTI, dalam tiga bulan terakhir frekuensi transaksi AMDR mencapai 310,019 kali dengan free float sebesar 14,32%. Sementara, frekuensi transaksi JPFA mencapai 240,212 kali dengan free float 43,26%.

  Audi memproyeksikan ADMR dan JPFA akan menggeser posisi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan pertimbangan kapitalisasi pasar, frekuensi, kondisi keuangan dan prospek bisnis.

  Adapun Kiwoom Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli JPFA dengan target harga di Rp 1.830 per saham. Audi juga merekomendasikan beli ADMR dengan target di Rp 1.755.

  Harga saham ADMR pada perdagangan Jumat 19 Juli 2024 ditutup di level1.345, stagnan dibandingkan sehari sebelumnya. Namun harga saham ADMR terakumulasi masih naik 25 poin atau 1,89% dalam sebulan terakhir.

  ADMR

  Prospek Saham

  Di sisi lain, LQ45 masih mengalami tekanan sepanjang 2024 berjalan. Ini tercermin dari laju indeks LQ45 yang terkoreksi 5,26% secara year to date (ytd) per penutupan perdagangan Jumat (19/7).

  Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mencermati tekanan pada indeks LQ45 utamanya disebabkan oleh rontoknya harga saham perbankan.

  Pasalnya, berakhirnya masa restrukturisasi kredit perbankan menyeret penurunan harga sahamnya. Namun secara umum prospek indeks LQ45 semester kedua ini akan jauh lebih baik, ucap Nico.

  Khususnya, potensi penurunan tingkat suku bunga The Fed di paruh kedua ini. Selain itu, pasar saham akan mendapatkan sentimen dari gelaran pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pelantikan serta pemilihan kabinet.

  Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan pergerakan harga saham konstituen indeks LQ45 juga akan dipengaruhi oleh rilis data kinerja keuangan kuartal II-2024.

  Sejauh ini, saya proyeksikan kinerja konstituen LQ45 masih progresif. Biasanya ekspektasi investor akan kinerja suatu emiten akan tercermin pada pergerakan sahamnya, katanya.

  Lebih lanjut, saham LQ45 pilihan Nafan saat ini jatuh padaAKRA, ANTM, BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, ICBP, INDF, ITMG, KLBF, SMGR dan TLKM.

Disclaimer:Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.