WikiStock
Bahasa Indonesia
Unduh
Beranda-Berita-

Kantongi Restu Buyback Dari RUPS, GOTO Siapkan Dana Rp 3,2 Triliun

iconTradingView

2024-06-11 15:27

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah mengantongi persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUP

  PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah mengantongi persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa untuk menggelar pembelian kembali saham alias buyback senilai Rp 3,2 triliun.

  Direktur Utama GoTo Patrick Walujo menuturkan seluruh agenda yang diajukan dalam RUPST dan RUPSLB termasuk rencana buyback saham telah disetujui.

  “GOTO telah mencatatkan kemajuan sangat pesat dalam satu tahun terakhir dan berada pada posisi yang semakin kuat untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang ,” kata Patrick, Selasa (11/6).

  Buyback ini akan dilakukan dalam waktu paling lama 12 bulan setelah tanggal RUPS pada 11 Juni 2024. Artinya, buyback akan berakhir pada 11 Juni 2025.

  GOTO telah menyiapkan anggaran maksimal Rp 3,2 triliun. Ini setara dengan US$ 200 juta, jika menggunakan asumsi kurs di level Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

  Baca Juga: Harga Saham GOTO Anjlok Terus Sejak 29 Mei 2024, Broker Asing Jadi Penjual Terbesar

  Manajemen emiten teknologi ini memastikan sumber dana untuk mengeksekusi rencana buyback ini bukan hasil dari penawaran umum maupun dari pinjaman dan/atau utang dalam bentuk apa pun.

  Rencananya, jumlah saham yang akan dibeli kembali GOTO tidak melebihi 10% saham termasuk saham treasuri. Per 7 Juni 2024, jumlah saham treasuri GOTO mencapai 10,26 miliar saham atau 0,85%.

  Direktur GoTo Pablo Malay menyampaikan pertimbangan utama buyback saham agar GOTO memiliki fleksibilitas dan opsi yang lebih baik dalam pengelola modal dan memaksimalkan imbal hasil.

  Dia bilang aksi korporasi ini juga sejalan dengan perbaikan pada tingkat profitabilitas dengan tercapainya EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV-2023.

  Adapun pencapaian ini memperkuat posisi GOTO pada jalan yang tepat untuk mencapai target impas balik alias break even di masa mendatang.

  “Prioritas kami adalah berinvestasi dengan penuh kehati-hatian pada fundamental dari bisnis seiring dengan meneruskan disiplin biaya,” jelas Pablo dalam keterbukaan informasi.

Disclaimer:Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.